TURIN - Karir Gianluigi Buffon selama membela Juventus terlihat seperti baik-baik saja, terbukti dengan penampilannya yang selalu konsisten di bawah mistar gawang. Rupanya, kiper legendaris itu pernah mengalami gangguan serangan panik.
Selama menjaga gawang Bianconeri, Buffon selalu menampilkan penyelamatan yang gemilang dan membuat banyak striker klub lawan gigit jari. Aksi heroiknya bahkan membuatnya mendapatkan julukan sebagai 'Superman'.
Meskipun demikian, kondisinya rupanya tidak selalu baik-baik saja seperti yang terlihat selama ini. Dalam sebuah buku berjudul 'Demons', pria berumur 40 tahun tersebut mengaku mengalami serangan panik saat akan menghadapi Reggina di tahun 2005 lalu.
"Tidak ada yang mengetahuinya, dan pada saat itu saya merasa lebih sendirian," ungkap Buffon dalam buku karya penulis kenamaan Italia, Alessandro Alciato, itu.
"Saya ke lapangan, tetapi saya bergantung pada kebanggaan serta rasa cinta terhadap pekerjaan, dan saya memilih untuk tidak menyerah," lanjutnya.
Meskipun demikian, Buffon tak membutuhkan waktu lama untuk pulih dari kondisi tersebut. Ia menemukan obat permasalahannya saat sedang mengunjungi galeri seni di Turin.
"Suatu hari saya mengunjungi galeri seni di Turin dan jatuh cinta dengan lukisan karya Chagall, 'La Passegiata'. Saya menyadari bahwa hal kecil bisa membantu, dan saya bisa menemukan kembali kenikmatan hidup. Saya kembali besoknya untuk melihat lukisan itu lagi," tambahnya.
"Anda butuh kesabaran, ini bukanlah iblis yang akan hilang dalam semalam, seperti halnya dia yang tidak muncul lagi di hari-hari berikutnya," pungkasnya.
Kini, Buffon dipastikan sudah tidak lagi menjadi pengawal setia gawang Juventus ke depannya. Ia memutuskan untuk mengakhiri karirnya di Turin dan akan membela klub lainnya pada musim depan nanti.(mK).
Sumber Terpercaya : mbahKareb & beritaterjitu.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar